}

Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dalam Peringatan Hari Guru Nasional 2011


SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DALAM PERINGATAN HARI GURU NASIONAL 2011
25 NOVEMBER 2011
Assalamu’alaikum Wr. Wb. dan Salam Sejahtera,
Alhamdulillah, puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita, sehingga kita  masih bisa  menjalankan aktivitas  pengabdian di   dunia   pendidikan  dan kebudayaan dengan baik.
Perkenankan saya atas nama pribadi dan Pemerintah, menyampaikan ucapan terima kasih  dan  penghargaan  setinggi-tingginya  atas  dedikasi,  komitmen,  dan  segala ikhtiar yang telah  dilakukan  oleh para Guru, tenaga pendidik, dan kependidikan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam kesempatan ini pula, saya ucapkan selamat memperingati Hari Guru Nasional tahun  2011 dan sekaligus selamat Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Hadirin sekalian yang saya muliakan
Seorang guru teladan pernah ditanya mengapa dia tertarik menjadi guru? Jawabnya adalah karena  guru (bahkan hanya guru) yang dapat merasakan dan menyentuh pinggiran masa depan. Dia tidak berharap dapat menyentuh masa depan karena hal itu adalah sesuatu yang mustahil. Tetapi cukup  dapat menyentuh pinggiran masa depan, karena melalui persinggungan dengan peserta didiknya yang mewakili masa depan tersebut, profesi guru menjadi jauh lebih menarik daripada profesi yang lain. Itulah sesungguhnya jawaban Guru Teladan.
Kemampuan menyentuh masa depan, walaupun hanya pinggirannya, menempatkan guru pada  tanggung jawab yang sangat berat, namun mulia; karena kemampuan dan kesempatan itu tidak dimiliki yang lain. Pada dirinya tertumpu beban tanggung jawab menyiapkan masa depan yang  lebih baik, yaitu dengan berfungsi sebagai jembatan bagi para peserta didik untuk melintas menuju masa depan mereka.
Ke masa  depan  yang  bagaimana  peserta  didik  akan  dibawa  tergantung  pada jembatan itu. Dari tiga penggalan masa (masa lalu, masa kini, dan masa depan), masa depanlah yang menjadi  tujuan dengan memanfaatkan sebaik-baiknya masa lalu dan masa kini. Tugas guru sangat mulia karena menyiapkan generasi penerus demi masa depannya yang lebih baik, lebih berbudaya, dan sekaligus membangun peradaban. Dengan demikian, secara hakiki dan asali (genuine) guru adalah mulia, menjadi  guru  berarti  menjadi  mulia,  bahkan  kemuliaannya  sama  sekali  tidak memerlukan atribut tambahan (aksesori). Memuliakan profesi yang mulia (guru) adalah kemuliaan, dan hanya orang-orang mulia yang tahu bagaimana memuliakan dan menghargai kemuliaan.
Hadirin sekalian yang saya hormati
Bertanggung jawab terhadap pembentukan masa depan menunjukkan bahwa guru berbeda dari  profesi lainnya. Oleh sebab itu, tidaklah berlebihan apabila sebagai profesi, guru mendapat kehormatan memiliki Hari Guru. Kehormatan yang tinggi ini memiliki implikasi pentingnya profesionalitas guru.
Profesionalitas guru akan terasa hasilnya pada masa depan, yang apabila salah arah, akan mustahil  diputar kembali untuk memperbaikinya, karena pendidikan adalah proses yang tidak bisa dibalik (irreversible process). Dampaknya yang masif di masa yang        jauh  di       depan mengharuskan  upaya pemeliharaan  dan  peningkatan profesionalitas guru yang  dilakukan secara berkelanjutan dan seksama. Kita tidak boleh terjebak hanya karena pertimbangan kepentingan praktis sesaat.
Hubungan antara profesionalitas dan kompetensi ibarat keberadaan unsur oksigen di dalam air. Mustahil akan ada air tanpa kehadiran unsur oksigen. Oleh karena itu, pemikiran tentang pentingnya pengukuran (uji) kompetensi yang dikaitkan denganproses sertifikasi adalah suatu keniscayaan. Hal ini dilakukan untuk mengukur lebih teliti kesiapan menjalani profesi guru dan menjamin bahwa masa depan tidak salah arah.
Ke depan bukan hanya kesiapan yang akan diukur, tetapi lebih jauh lagi adalah kelayakan seseorang menjalani profesi guru. Dengan cara ini kita dapat menjamin bahwa menjadi guru,  selain karena panggilan hati nurani, ia telah siap dan layak menjalani profesi guru. Pemberian  perhatian secara khusus mulai dari perekrutan calon guru,      pendidikan      guru,  peningkatan profesionalitas, sampai               dengan perlindungan dan kesejahteraan guru harus dilakukan.
Kelayakan menjalani profesi guru sangat diperlukan mengingat tugas guru memiliki ukuran  multi-dimensional  yang  sangat  kompleks  dan  terkait  dengan  penyiapan generasi  penerus  yang  lebih  baik  dalam  segala  hal.  Ketidaklayakan  guru,  bisa berakibat terjadinya kecacatan dalam  proses pembentukan pola pikir, pengasahan mata hati, dan pembiasaan perilaku sosial peserta didik. Sebagai jembatan ke masa depan, guru harus memastikan bahwa peserta didiknya adalah jembatan bagi masa depan mereka menuju ke masa depan berikutnya.
Hadirin sekalian yang saya hormati
Dalam mempersiapkan masa depan, guru tidak cukup hanya mengajarkan apa yang diketahuinya karena hal itu bisa menjadi tidak relevan lagi pada masa ketika peserta didik menjalani kehidupan mereka sendiri. Guru yang baik akan menjelaskan sesuatu kepada muridnya sehingga paham, tetapi guru yang hebat adalah guru yang mampu menginspirasi dan memotivasi muridnya, sehingga  mampu berbuat sesuatu yang baik dengan kemampuannya sendiri. Di sinilah pentingnya Guru  sebagai sumber keteladanan dan kemampuan dalam menumbuhkan motivasi.
Sebagaimana yang diujarkan dalam kata-kata bijak, satu tindakan baik dari seorang murid yang berasal dari inspirasi seorang guru adalah lebih penting daripada semua hapalan  dan  ilmu  yang  diperolehnya  selama  sekolah.  Kemampuan  membentuk karakter peserta didik tidak boleh  terabaikan, tetapi menjadi satu kesatuan dari tugas guru. Tugas dunia pendidikan adalah  membentuk kepribadian yang unggul dan   mulia,   serta   mengajarkan   pengetahuan   dan   keterampilan.   Kemampuan semacam  ini  hanya  dimiliki  oleh  sedikit  orang  yang  berbakat,  berhasrat,  dan berkemampuan menjadi guru.  Orang yang sedikit itu adalah Ibu dan Bapak Guru. Berbahagialah wahai Ibu dan Bapak guru sekalian yang telah terpilih mengemban tugas suci kemanusiaan ini.
Hadirin sekalian yang saya hormati
Demikianlah yang bisa saya sampaikan. Selamat berhari Guru, harinya orang-orang mulia yang tugasnya menyiapkan kemuliaan bagi generasi menuju masa depan yang lebih mulia; orang yang paham bagaimana menjaga kemuliaan dan akhirnya, insya-Allah kita semua akan dimuliakan oleh Yang Maha Mulia.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 21 November 2011
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Mohammad Nuh

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dalam Peringatan Hari Guru Nasional 2011"

Posting Komentar

Tinggalkan komentar Anda yang santun sebagai tanda mata persinggahan Anda, terimakasih